Karangan
ini ditulis bertepatan pada ulang tahun kemerdekaan Indonesia yang ke-70,
sesuai dengan hasil 17 + 8 + 45. Tahun ini pun bertepatan pada kepemerintahan
yang ke-7. Entah kebetulan, atau ada maksud dibalik ini semua. Tetapi apapun
artinya kita harus BERUBAH SEKARANG JUGA ! Mungkin banyak yang mengeluh soal
harga kebutuhan pokok yang mahal, dan akhirnya menyalahkan pemerintah. Tapi
kebanyakan mereka tidak tau bahwa mereka yang berkuasa disana ADA yang berusaha
untuk menurunkan harga kebutuhan pokok. Tapi tidak semua melakukan itu. Entah
apa yang mereka lakukan, apa mereka hanya santai melihat rakyatnya yang
tersiksa, atau mereka sedang bersiasat berbuat maksiat dengan korupsi ?
Entahlah. Dan mungkin juga banyak bertanya kemana bayaran pajak mereka, mungkin
memang diberikan tapi tidak terdengar oleh kita, ataukah uang itu ada ditangan
para ‘tikus-tikus kantor’ itu ? Entahlah. Lalu juga banyak yang bertanya,
kenapa dinegara ini masih banyak kemiskinan, padahal kita negeri kaya ? Mungkin
karena perusahaan luar yang mengambilnya, atau karena pemerintah yang malas ?
Entahlah.
Mendapatkan
kemerdekaan ini tidaklah semudah membalikan telapak tangan. Banyak jiwa-jiwa
yang melayang dipeperangan. Kerugian
secara materi karena artileri musuh. Tenaga, jiwa, raga, harta diberikan untuk
Indonesia untuk kemerdekaan ini. Berawal dari penjajahan karena rempah yang
melimpah, dijajah Belanda selama 350 tahun, dijajah lagi oleh jepang dan
akhirnya kita meproklamasikan kemerdekaan. Lalu agresi militer belanda pun
dimulai . dan akhirnya Indonesia merdeka. Tapi kita BELUM SEPENUHNYA merdeka.
Masih ada “penjajahan-penjajahan” secara pikiran dan akal. Maka BELAJARLAH KAMU
karena “peperangan” sekarang adalah peperangan pikiran.
Biasanya
masyarakat Indonesia merayakan hari kemerdekaan dengan berbagai lomba yang
mungkin mengandung filosofi unik seperti : Panjat Pinang perlambang kerja
keras, kebersamaan dan kerjasama untuk meraih cita-cita yang kita inginkan,
atau Tarik Tambang perlambang kerja sama dan kerja keras untuk melawan
“musuh-musuh” yang menghadang. Lalu rakyat Indonesia juga sering mengibarkan
bendera Indonesia, menggantungkan cita-cita, yang jaya, dan dipandang dunia.
Penulis : Rizky
Kelas VII Imam Syafi'i
SMPIT Nur Hikmah
Penulis : Rizky
Kelas VII Imam Syafi'i
SMPIT Nur Hikmah